Di era konsumsi cepat dan fesyen instan, thrifting—atau berburu barang bekas berkualitas—telah menjadi pilihan populer bagi pecinta gaya unik dan berkelanjutan. Jepang, negara yang terkenal dengan budaya estetik dan kedisiplinannya, justru menawarkan pengalaman thrifting yang berbeda: rapi, bernilai, dan penuh kejutan. Bagi para pelancong maupun warga lokal, thrifting di Jepang bukan sekadar berhemat, tetapi eksplorasi gaya dan sejarah.
Apa Itu Thrifting?
Thrifting adalah kegiatan membeli barang bekas, terutama pakaian, tas, sepatu, hingga aksesori, yang dijual kembali dalam kondisi layak pakai. Di Jepang, istilah ini sering dikenal dengan sebutan “furugi (古着)” yang berarti “pakaian lama”. Namun jangan salah—furugi di Jepang seringkali lebih bersih, tertata, dan berkualitas tinggi dibanding di banyak negara lain.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Kenapa Thrifting di Jepang Sangat Menarik?
-
Kualitas Barang Sangat Baik
Masyarakat Jepang terkenal menjaga barang dengan sangat rapi. Bahkan pakaian yang sudah dipakai bertahun-tahun masih tampak seperti baru karena dirawat dengan baik. -
Variasi Gaya dari Vintage hingga Streetwear
Mulai dari kimono klasik, jaket denim 80-an, hingga brand hypebeast seperti Supreme atau BAPE, semua bisa ditemukan dalam kondisi prima dengan harga jauh lebih murah. -
Toko Tertata Rapi dan Bersih
Thrifting di Jepang tidak seperti “menggali tumpukan”, tapi seperti masuk butik. Barang dipajang per kategori, warna, dan ukuran—sangat memudahkan. -
Harga Bersahabat dan Banyak Diskon
Toko-toko seperti 2nd Street, Mode Off, Book Off Super Bazaar, dan Kinji menawarkan potongan harga besar, terutama saat clearance. -
Ramah Lingkungan dan Anti-Fast Fashion
Dengan membeli barang bekas, pembeli turut mengurangi limbah tekstil dan dampak lingkungan, sekaligus menolak budaya fashion konsumtif.
Tempat Thrifting Terbaik di Jepang
🏙️ Tokyo
-
Shimokitazawa: Surga pecinta vintage, indie, dan retro. Toko-toko kecil di gang-gang sempit menawarkan harta karun gaya tahun 70-90-an.
-
Harajuku (Urahara): Pusat streetwear Jepang, banyak toko menjual fashion bekas dengan gaya eksentrik dan edgy.
-
Koenji: Kawasan bohemian yang dikenal dengan toko-toko furugi kreatif dan affordable.
🏙️ Osaka
-
Amerikamura (American Village): Tempat berburu fashion Amerika bekas yang sangat hype.
-
Shinsaibashi & Nipponbashi: Area perbelanjaan besar dengan toko thrifting modern dan eksentrik.
🏙️ Kyoto & Nagoya
-
Banyak toko lokal kecil dengan koleksi barang klasik Jepang, termasuk kimono bekas, tas kulit vintage, dan aksesori antik.
Tips Thrifting di Jepang
-
Bawa uang tunai – Beberapa toko kecil belum menerima kartu internasional.
-
Gunakan Google Translate – Banyak label masih menggunakan tulisan Jepang.
-
Coba ukur langsung – Ukuran Asia cenderung lebih kecil dari standar Barat.
-
Kunjungi 2nd Street dan Book Off – Rantai toko populer dengan banyak cabang dan sistem yang terpercaya.
-
Datang di hari kerja – Lebih sepi dan nyaman untuk memilih barang.
Daya Tarik Global dan Komunitas Thrifting Jepang
Popularitas thrifting Jepang juga menarik banyak wisatawan, termasuk fashion enthusiast dari Korea, Amerika, hingga Eropa. Banyak vlogger dan influencer fashion menjadikan thrifting di Jepang sebagai konten utama karena unik, stylish, dan ramah kantong.
Selain itu, Jepang juga memiliki budaya “Recycle & Resell” yang sangat kuat. Barang-barang secondhand bukan dianggap murahan, tapi sebagai bentuk perawatan barang dan tanggung jawab sosial.
Penutup
Thrifting di Jepang bukan hanya tentang hemat uang, tapi juga menemukan identitas gaya, merawat bumi, dan menghargai sejarah dari setiap potong pakaian. Dalam dunia yang bergerak cepat, budaya thrifting Jepang mengajarkan bahwa gaya dan nilai tidak selalu datang dari yang baru, tapi dari apa yang kita pilih untuk beri kesempatan kedua.