Munich, 9 April 2025 – Bayern Munich terguncang di kandang sendiri usai kalah 2–1 dari Inter Milan pada leg pertama perempat final Liga Champions di Allianz Arena. Kekalahan ini adalah kekalahan kandang pertama Bayern di kompetisi besar sejak April 2021, mengguncang fans dan pengamat Eropa. UEFA.comBavarian Football Works
🔥 Fakta Utama Pertandingan
-
Bayern tampil dominan secara statistik—penguasaan bola, peluang, dan expected goals mencapai 3.18 xG—namun gagal menuntaskan peluang tersebut. Bavarian Football Works
-
Gol balasan datang lewat Thomas Müller sebagai “super-sub”, tetapi Inter berhasil mencetak gol penentu di menit akhir melalui serangan balik cepat. ESPN.com+9Bavarian Football Works+9Bundesliga News in English+9
-
Kesalahan individu di lini belakang, seperti positioning yang buruk dari Eric Dier dan Goretzka, membuat Inter memaksimalkan peluang hingga berhasil memanfaatkan ruang kosong. Bavarian Football Works
🗣️ Reaksi dan Evaluasi
-
Pelatih Vincent Kompany dikritik karena rotasi taktis yang meremehkan kekuatan lini belakang, termasuk penempatan Sacha Boey dan keputusan memainkan Goretzka di atas Palhinha. thetimes.co.uk+4Bavarian Football Works+4FC Bayern+4
-
CEO Bayern, Jan-Christian Dreesen, menyatakan keputusan ini sangat menyakitkan, mengingat mereka berharap gelar musim ini sebagai puncak kisah di kandang sendiri. getfootballnewsgermany.com
-
Bek Joshua Kimmich mengecam “manajemen pertandingan yang buruk” dan faktor inkonsistensi di momen-momen krusial sebagai penyebab utama. Bavarian Football Works
🎭 Implikasi Ke Depan
-
Bayern masih punya kesempatan di San Siro, tetapi perjalanan ke semifinal kini berada di ujung tanduk, sulit dengan agregat 1–2. Bavarian Football WorksBundesliga News in English
-
Kegagalan memetik kemenangan di Allianz Arena meredupkan mimpi untuk mengejar trofi Liga Champions, meski mereka masih unggul di Bundesliga. id.wikipedia.org
✅ Kesimpulan
Bayern Munich menelan pil pahit dari kekalahan 2–1 di kandang sendiri melawan Inter Milan, mengecilkan peluang mereka melaju ke semifinal Liga Champions. Dominasi di lapangan tak cukup bila eksekusi gagal—kesalahan individu dan pilihan taktis menjadi kunci skenario tragis di Allianz Arena. Kini, tantangan besar menanti di San Siro demi membalikkan keadaan.