Pakistan dan IMF Terlibat Negosiasi Alot Soal Bantuan Ekonomi

Islamabad–Washington, 5 Agustus 2025 — Pakistan tengah menghadapi situasi politik yang memburuk sementara pemulihan ekonomi terhambat karena penundaan pencairan dana IMF senilai US$ 7 miliar. Krisis politik pasca pemilu 2024, serta ketegangan dengan negara tetangga, makin memperkeruh harapan stabilisasi.


⚠️ 1. Pemilu 2024 Amburadul & Krisis Politik Berkelanjutan

Pemilihan umum Februari 2024 memicu tuduhan manipulasi suara serius terhadap lawan politik Imran Khan, menimbulkan protes massal dan ketegangan politik yang berkepanjangan. Negosiasi antara PTI dan pemerintahan PML‑N mulai Desember 2024 hingga Januari 2025 gagal menghasilkan konsensus, memperparah kebuntuan politik nasional WikipediaWikipedia.


📉 2. IMF Tunda Tranche, Krisis Eksternal Memburuk

Pada Juli 2024, IMF menyetujui program Extended Fund Facility senilai US$ 7 miliar. Namun pencairan dana tata usaha pertama hingga Agustus 2025 tetap tertunda karena belum adanya persetujuan resmi oleh board IMF meskipun review teknikal selesai Al JazeeraYouTube.

Sementara itu, pada Mei 2025 IMF baru menyetujui tranche awal US$ 1 miliar dan program tambahan US$ 1,4 miliar untuk ketahanan iklim, tetapi masih dibatasi oleh syarat dan review lanjutan Reuters.


💸 3. Ketergantungan & Risiko Utang Ekstrem

Pakistan diperingatkan oleh credit rating agency bahwa debt-to-GDP tinggi dan kebutuhan refinancing utang luar negeri lebih dari US$ 22 miliar pada 2025, menimbulkan tekanan besar pada cadangan devisa semakin menyusut Reuters+1.
Sementara itu, ketegangan regional dengan India dianggap berisiko merusak reformasi ekonomi dan proyek IMF yang sedang berjalan Wikipedia+3Reuters+3The Economic Times+3.


🧾 4. Reformasi Dalam Negeri & Tantangan Fiskal

Pemerintah PM Shehbaz Sharif telah menaikkan pajak umum sebesar 40% dan menyusun reformasi privatisasi serta efisiensi institusi negara sebelum pencairan dana dilanjutkan. Namun eksekusi kebijakan ini masih dianggap belum cukup oleh IMF WikipediaWikipedia.


📊 Ringkasan Situasi

Aspek Kondisi Terkini
IMF Loan Program US$ 7 miliar Extended Fund Facility; pencairan board belum disetujui
Tranche Awal US$ 1 miliar cair (Mei 2025); dana iklim tambahan US$ 1,4 miliar
Politik Dalam Negeri Protes dan kekacauan pasca pemilu, negosiasi politik gagal
Utang Eksternal Eksternal debt > US$ 22 miliar; ketergantungan tinggi pada kredit eksternal
Risiko Regional Ketegangan geopolitik dengan India memicu kekhawatiran IMF terhadap implementasi

🧭 Outlook & Dampak Pasca IMF

  • IMF menargetkan review lanjutan terjadi pada paruh kedua 2025, di mana persetujuan disalurkan hanya jika reformasi fiskal dan kebijakan dilaksanakan efektif The Times of India.

  • India telah menyuarakan kekhawatiran di Executive Board IMF mengenai track record reformasi Pakistan dan dugaan penggunaan dana untuk aktivitas terorisme, bahkan menolak cast vote untuk bailout tersebut The Times of India.

  • Jika IMF kembali menunda pencairan besar, Pakistan berisiko mengalami krisis cadangan devisa, inflasi melonjak, kelangkaan barang impor, dan keruntuhan stabilitas sosial.


✅ Kesimpulan

Krisis politik pasca pemilu dan kebuntuan reformasi fiskal menghantam kepercayaan IMF. Meskipun ada dana awal yang terseok-seok, pencairan utama hingga kini belum disetujui. Tanpa langkah nyata memperkuat tata kelola ekonomi dan menurunkan risiko geopolitical, paket bailout senilai US$ 7 miliar dalam kondisi tertunda bisa menjadi bumerang bagi harapan stabilisasi nasional.