
Tanggal: 5 Juli 2025
Jakarta — Sebuah inovasi canggih karya anak bangsa kembali menarik perhatian dunia medis dan teknologi. Startup kesehatan asal Bandung, FitMeScan, resmi meluncurkan “Smart Health Mirror”, sebuah cermin pintar berbasis AI yang dapat melakukan pemindaian kondisi tubuh secara real time dari rumah. Alat ini diharapkan menjadi revolusi dalam sistem deteksi dini penyakit dan manajemen kesehatan pribadi.
Perangkat ini telah diuji coba di lebih dari 500 rumah tangga dan 20 klinik swasta di Jakarta, Bandung, dan Surabaya, serta memperoleh izin edar resmi dari Kemenkes RI dan sertifikasi teknologi medis dari BPPT.
Fungsi dan Cara Kerja Cermin Pintar FitMeScan
Berukuran seperti cermin dinding biasa (tinggi 150 cm, lebar 40 cm), FitMeScan dilengkapi dengan teknologi:
-
Sensor pemindaian 3D tubuh
-
Kamera thermal inframerah
-
Pemindai denyut nadi dan pernapasan
-
AI machine learning untuk deteksi perubahan warna kulit, bengkak, postur, hingga asimetri wajah
Pengguna cukup berdiri di depan cermin selama 2–5 menit setiap pagi, lalu aplikasi pendamping akan menyajikan laporan otomatis berupa:
-
Indeks massa tubuh (BMI)
-
Rekomendasi nutrisi harian
-
Analisis tekanan dan stres
-
Pendeteksi dini tanda potensi hipertensi, diabetes, hingga masalah liver atau paru
Semuanya disajikan dalam bentuk dashboard interaktif dengan grafik mingguan dan harian, serta saran dari AI berbasis data pribadi pengguna.
Kolaborasi dengan Dokter dan Ahli Gizi
Yang membuat FitMeScan berbeda dari alat kesehatan lainnya adalah integrasinya dengan layanan dokter dan ahli gizi berlisensi. Hasil pemindaian bisa langsung dikirim ke dokter keluarga atau klinik mitra untuk ditindaklanjuti.
“Kami bukan pengganti dokter, tapi pengingat awal dan sistem pelacak harian yang bisa mempercepat penanganan,” kata Alya Santika, CEO FitMeScan, dalam acara peluncuran di Jakarta Convention Center.
Startup ini telah menjalin kerja sama dengan lebih dari 300 tenaga medis, termasuk spesialis jantung, gizi klinis, dan ahli fisioterapi.
Efektivitas dan Respon Pengguna
Dalam studi awal terhadap 500 rumah tangga pengguna, 93% merasa lebih sadar terhadap kondisi tubuh mereka, sementara 61% melakukan perubahan gaya hidup positif setelah menerima peringatan dari cermin.
Salah satu pengguna, Hendra (43 tahun), warga Depok, mengatakan:
“Saya kira saya sehat-sehat saja, tapi cermin ini mendeteksi pola napas saya tidak stabil. Setelah diperiksa lebih lanjut, ternyata saya punya gejala sleep apnea ringan.”
Cermin FitMeScan juga menyediakan mode untuk anak-anak dan lansia, dengan tampilan antarmuka ramah pengguna serta suara panduan dalam bahasa Indonesia dan lokal seperti Sunda dan Jawa.
Harga dan Rencana Ekspansi
Untuk saat ini, cermin dijual dengan harga Rp 6,9 juta untuk rumah tangga, dan versi premium Rp 12 juta untuk klinik atau gym pribadi. Pemerintah melalui Kemenkes dan BUMN Farmasi Bio Farma tengah meninjau kemungkinan subsidi untuk keluarga berisiko tinggi dan lansia.
FitMeScan berencana memperluas pasar ke Malaysia, Filipina, dan Uni Emirat Arab pada awal 2026.
Kesimpulan:
Cermin pintar FitMeScan adalah contoh keberhasilan teknologi lokal yang menyentuh langsung kehidupan sehari-hari. Dengan menggabungkan AI dan prinsip kedokteran preventif, alat ini membuka masa depan “rumah sebagai klinik pribadi” — efisien, akurat, dan inklusif.