
Manado, 9 Agustus 2025 – Warga Sulawesi Utara dikejutkan oleh fenomena langka berupa aurora tropis yang tampak jelas di langit bagian utara pada Kamis malam. Pemandangan spektakuler ini memunculkan cahaya berwarna hijau, merah, dan ungu yang menari di angkasa selama hampir 30 menit.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menjelaskan bahwa aurora tropis adalah fenomena cahaya alami yang biasanya hanya terlihat di wilayah kutub. Kejadian di Sulawesi Utara ini dipicu oleh badai geomagnetik kuat yang mencapai Bumi, mempengaruhi medan magnet hingga wilayah tropis.
Kepala BMKG Wilayah Sulut, Ratna Puspitasari, mengatakan bahwa badai geomagnetik tersebut berasal dari lontaran massa korona (CME) dari Matahari yang terjadi beberapa hari sebelumnya. “Energi partikel dari Matahari berinteraksi dengan atmosfer Bumi dan menghasilkan cahaya seperti tirai berwarna,” jelasnya.
Warga yang sempat menyaksikan fenomena ini segera mengabadikannya dan membagikannya di media sosial, membuat tagar #AuroraTropis menjadi trending di Indonesia. Banyak netizen mengungkapkan kekagumannya, karena fenomena ini jarang sekali terjadi di daerah tropis.
Seorang fotografer lokal, Samuel Langi, mengaku sengaja keluar rumah dengan kamera profesional begitu mendapat informasi dari grup astronomi. “Saya berhasil memotret momen yang luar biasa. Rasanya seperti melihat langit kutub, tapi di kampung halaman sendiri,” katanya.
BMKG mengingatkan bahwa badai geomagnetik seperti ini berpotensi mengganggu komunikasi radio dan navigasi satelit, meski intensitasnya kali ini tergolong sedang.
Fenomena aurora tropis ini menjadi pengingat betapa dinamisnya alam semesta, sekaligus peluang langka bagi masyarakat Indonesia untuk menyaksikan keindahan kosmik tanpa harus pergi ke luar negeri.